Penembakan di Moskow Oleh Anggota ISIS Mengaku Telah Dibayar dan Diberi Senjata
Petugas keamanan Rusia berhasil menangkap 4 pelaku penembakan massal di konser rock di gedung Crocus City Hall, Kota Moskow, Rusia. Sebanyak 133 orang dilaporkan meninggal dan 107 orang lainnya tengah dirawat di rumah sakit akibat insiden tersebut.
Stasiun TV Rusia menyiarkan rekaman penahanan dan interogasi terhadap 4 pelaku tersebut. Salah seorang anggota parlemen Rusia mengungkapkan bahwa pelaku teridentifikasi berasal dari Tajikistan, negara miskin bekas pecahan Uni Soviet dan pernah terlibat dalam ISIS.
Pelaku diinterogasi oleh seorang petugas keamanan dalam tayangan TV tersebut.
Pada hari Sabtu, Kementerian Dalam Negeri Rusia menyatakan bahwa keempat pria bersenjata yang tersangka adalah warga negara asing. Informasi tersebut dilaporkan oleh AFP.
Seorang pria muda berjanggut bertanya pada petugas keamanan, "Apa yang kamu lakukan di Crocus?"
Pria anggota ISIS mengakui bahwa dia menembak seseorang demi uang sebesar setengah juta Rubel yang telah diterimanya melalui transfer bank. Pengakuan tersebut disampaikan dalam bahasa Rusia yang terpatah-patah saat diwawancarai oleh pihak berwenang, seperti dilansir The Guardian pada Minggu (24/3).
Menurut The Guardian, uang tersebut bernilai 5.425 Dolar AS atau senilai Rp 85.791.763 dalam Rupiah.
Pelaku itu mendapatkan pasokan senjata dari penyewa jasa mereka dan berkomunikasi melalui Telegram tanpa menyebutkan nama penyewa.
Dalam rekaman tersebut terlihat seorang tersangka didorong menyusuri jalan bersalju di hutan. Pria berambut gelap yang mengenakan kaus coklat muda tersebut terlihat mengeluarkan darah dari pipi hingga telinganya.
Pelaku tersebut sempat ditanyai mengenai keberadaan senjata api yang digunakan, karena saat diamankan, mereka tidak membawa senjata. Mereka mengaku kepada petugas bahwa senjata tersebut ditinggalkan di suatu tempat.