Dirjen Aptika Kominfo Semuel Mundur: Saya Bertanggung Jawab Atas Kasus PDN



"Dirjen Aptika Kominfo Semuel Mundur: Saya Bertanggung Jawab Atas Kasus PDN"


Semuel Abrijani Pangerapan, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Aptika) dari Kementerian Komunikasi dan Informatika, telah melepaskan tugasnya. Ini berhubungan dengan upaya infiltrasi dari grup kriminal siber Brain Cipper Ransomware pada server PDN, yang berakibat pada paralisis sejumlah layanan masyarakat.


"Semuel mengumumkan secara resmi bahwa ia telah mundur dari posisinya setelah 8 tahun pada 1 Juli, melalui pernyataan lisan dan penyerahan surat pengunduran diri kepada Menteri Komunikasi dan Informatika," ungkapnya dalam konferensi pers yang digelar di Gedung Kominfo, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, pada hari Kamis (4/7).


Pada Jumat, 7 Oktober 2016, Semuel secara resmi menduduki posisi sebagai Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, suatu jabatan yang diserahkan padanya oleh Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara. Sebagai Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, tugas berat Semuel adalah menjalankan dan merancang strategi kebijakan dalam pengelolaan aplikasi teknologi informasi.


"Apresiasi ditujukan untuk kolaborasi yang telah kita jalin, dan perkenankan saya untuk memohon pengampunan seandainya terdapat kekeliruan atau tutur kata yang kurang mufakat dari saya," tutur Semuel, seolah menegaskan apa yang telah dia sampaikan.


"Semuel merangkum pendapatnya dengan slogan 'Indonesia Terhubung'," tulis seorang wartawan profesional.


"Dalam rangkaian dunia yang semakin terhubung digital, Indonesia terus bergerak maju. Memajukan Indonesia diawali dari Anda, Anda, Anda, dan kita semua," ungkapnya.


Selama sesi dialog, Semuel menerangkan bahwa uraian pokok dari pengunduran dirinya adalah merasa memiliki kewajiban atas upaya serangan digital yang sedang menyerang sistem PDN. Informasi yang ada di PDN dikodekan atau diproteksi sehingga tidak dapat dibuka oleh para penyewa yang merupakan bagian dari instansi pemerintah, departemen, dan pemerintah daerah.


"Sebagai Direktur Jenderal yang bertanggung jawab atas transisi pemerintah, secara teknis, insiden ini berada di bawah penanggung jawaban saya," ujar Semuel.


"Dia menyatakan bertanggung jawab penuh atas situasi ini, dengan beranggapan bahwa persoalan ini mestinya mendapatkan penyelesaian dari dirinya sendiri," ungkapnya.


Makassar merupakan tempat lahir bagi Semuel, yang datang ke dunia pada tanggal 27 Desember 1964. Dia meraih gelar Sarjana di bidang Administrasi Bisnis dan minor di Manajemen Informasi dari Fresno State University of California, Amerika Serikat.


Dengan semangat untuk terus belajar dan mengasah pengetahuannya, ia kini tengah meniti jenjang pendidikan pasca sarjana di jurusan Manajemen dengan fokus studi Manajemen Strategis di markas ilmu pengetahuan bersejarah, Universitas Pancasila yang berlokasi di Jakarta.


Semuel Abrijani Pangerapan, sebelum ditunjuk sebagai Direktur Jenderal Aplikasi dan Informatika, berposisi sebagai Chief Executive Officer dari PT. Jasnita Telekomindo. Beliau memiliki riwayat sebagai Ketua Umum Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJII) dan berpartisipasi sebagai relawan Presiden Joko Widodo di dalam struktur organisasi Sekretariat Nasional Jokowi.


Pada tanggal 24 Juni 2024, otoritas pemerintah mengumumkan serangan siber berjenis ransomware yang menuntut tebusan sebesar Rp 131 miliar dalam mata uang digital. Semuel, seorang individu penting dalam kasus ini, turut serta dalam konferensi pers terkait insiden tersebut.


Insiden ransomware terungkap pasca adanya hambatan dalam pelayanan Imigrasi di terminal- terminal udara internasional, sekitar jam 04.00 WIB, pada tanggal 20 Juni 2024.


Institusi Imigrasi, yang merupakan salah satu dari beberapa ratus penyewa di Perusahaan Data Nasional (PDN), telah kembali berfungsi secara normal dengan memulihkan informasi dari cadangan data mereka. Kendati PDN, sebagai komponen sentral dari infrastruktur data negara, tidak membuat cadangan dari data yang disimpan oleh penyewa mereka. Saat ini, Imigrasi telah memindahkan arsip data mereka ke platform layanan web Amazon atau AWS.


LihatTutupKomentar