Kronologi Dekan Fakultas Kedokteran Unair Mengemukakan Pendapat tentang Dokter Asing yang Berakhir Dengan Pemberhentian



Kronologi Dekan Fakultas Kedokteran Unair Mengemukakan Pendapat tentang Dokter Asing yang Berakhir Dengan Pemberhentian


Dosen senior Universitas Airlangga, Prof Dr Budi Santoso dr SpOG (K), telah dibebas tugasan sebagai Dekan Fakultas Kedokteran (FK Unair) yang berlokasi di Surabaya. Langkah ini memicu diskusi kontroversial.


Profesor Doktor Budi Santoso secara awal mempertanyakan rencana Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin untuk membawa ahli kedokteran dari luar negeri ke Indonesia, sebagai bagian dari upaya peningkatan mutu layanan kesehatan bagi warganya.


"Profesor Budi mengungkapkan fakta yang menumbuhkan keyakinan bahwa keseluruhan dari 92 fakultas kedokteran di tanah air tetap melahirkan dokter-dokter berkualitas tinggi. Ia yakin bahwa dokter-dokter lokal memegang standar yang tak kalah dengan para praktisi medis internasional."


"Menurut pendapatnya, sepertinya seluruh tenaga medis di tanah air tak akan menyambut baik adanya praktisi kesehatan dari luar negeri bekerja di negeri ini. Hal ini dikarenakan keyakinannya bahwa dokter ibu pertiwi memiliki kapabilitas untuk memenuhi kebutuhan dan menjadi ujung tombak kesehatan di negeri sendiri," ungkapnya.


Berdasarkan pendapat Profesor Budi, sejumlah besar rumah sakit bertingkat di pusat-pusat urban di Indonesia menggandeng sekelompok dokter spesialis handal, yang standar profesionalismenya setara dengan praktisi medis internasional. Oleh karena itu, skema untuk membawa masuk dokter dari luar negeri tampaknya cukup tidak biasa.


"Inilah barisan peristiwa yang menggambarkan kontroversi yang sedang berlangsung:"


"Sebuah catatan waktu menunjukkan tanggal 1 Juli 2024."


Mulai hari Senin (1/7), otoritas Rektorat Unair telah mengundang Profesor Budi untuk berdiskusi mengenai tanggapannya yang kontroversial.


Pada tanggal tiga bulan Juli tahun dua ribu dua puluh empat...


Pada hari Rabu (3/7), Prof. Budi terpaksa diberhentikan oleh pihak universitas akibat komentarnya yang menentang wacana yang diajukan oleh Menkes Budi Gunadi Sadikin yang berencana mendatangkan tenaga medis asing ke Tanah Air.


Informasi mengenai pemecatan Prof. Budi telah meruak dalam lingkaran komunikasi WhatsApp dan telah mendapat verifikasi langsung dari Prof. Budi sendiri.


Pada tanggal empat Juli dua ribu dua puluh empat.


Demonstrasi besar-besaran yang diikuti oleh para siswa, lulusan, dan tenaga medis berlangsung di area terbuka Universitas Airlangga, Surabaya, pada hari Kamis (4/7) tengah hari.


Demonstrasi tersebut diorganisir sebagai bentuk dukungan terhadap Prof Dr Budi Santoso dr SpOG (K), yang telah dicopot dari jabatannya sebagai Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK Unair) Surabaya.


Mengutip saran Prof. Dr. dr. Abdul Hafid Bajamal, Sp.BS (K) Spine, seorang pakar bedah saraf dari Unair, dia menyerukan kepada komunitas akademik Fakultas Kedokteran Unair untuk melakukan penarikan diri dari pekerjaan.


Menyikapi rumor alasan pencopotan Prof Dr Budi, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah membantah adanya hubungan dengan kepemimpinan Menteri Kesehatan.


Dr. Mohammad Syahril, Sp.P, MPH, selaku juru bicara Kementerian Kesehatan, menegaskan bahwa Kementerian Kesehatan tidak memiliki peran dalam proses pemecatan Prof. Budi dari posisinya sebagai Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga.


"Dalam keterangan pers yang diterima, Kamis (4/7), Syahril menegaskan bahwa Kemenkes tidak berwenang mengepalai Unair dan tidak memiliki kekuasaan untuk mengendalikan Unair," ungkapnya dalam serangkaian pesan tertulis, seperti dilansir oleh Kumparan.


Menanggapi rumor penggulingan Prof. Budi yang katanya atas instruksi dari Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Syahril dengan tegas menegaskan bahwa informasi tersebut adalah sesat.


"Pernyataan yang menyebut Menteri Kesehatan berhubungan dengan Kepala Unair untuk meminta pemecatan Dekan Fakultas Kedokteran adalah kabar palsu dan fitnah," ungkapnya.


Syahril membantah berita hoax yang menyebutkan bahwa pihaknya akan mengimpor ribuan tenaga medis asing ke Indonesia.


LihatTutupKomentar